Sunday 27 April 2014

Kenajisan anjing dan babi, suatu penjelasan

Pertama kita perlu jelas sumber kepada umat islam ada 4 iaitu alquran, as-sunnah, ijmak ulamak dan qias

Ijmak ulama dan qias lahir dari ijtihad

Maka dalil tentang 3 perkara ini ( alquran, as-sunnah dan ijtihad )

Hadis dari nabi

Artinya:
"Bagaimana (cara) kamu menetapkan hukum apabila dikemukakan suatu peristiwa kepadamu? Mu'adz menjawab: Akan aku tetapkan berdasar al-Qur'an. Jika engkau tidak memperolehnya dalam al-Qur'an? Mu'adz berkata: Akan aku tetapkan dengan sunnah Rasulullah. Jika engkau tidak memperoleh dalam sunnah Rasulullah? Mu'adz menjawab: Aku akan berijtihad dengan menggunakan akalku dengan berusaha sungguh-sungguh. (Mu'adz berkata): Lalu Rasulullah menepuk dadanya dan berkata: Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk petugas yang diangkat Rasulullah, karena ia berbuat sesuai dengan yang diridhai Allah dan Rasul-Nya." (HR. Ahmad Abu Daud dan at-Tirmidzi)

Bab babi

HARAMNYA  BABI

Firman Allah swt:

إنما حرم عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل به لغير الله

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah." (QS. Al Baqarah : 173)

حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل لغير الله به

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah." (QS. Al Maidah : 3)

إنما حرم عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل لغير الله به

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah." (QS. An Nahl : 115)

Hukum kenajisan babi

Al-Hanafiyah Asy-Syafi’iyah dan Al Hanabilah sepakat mengatakan bahwa babi yang masih hidup itu najis pada keseluruhan tubuhnya, termasuk juga bagian yang terlepas darinya seperti bulu, keringat, ludah dan kotorannya.

Dasarnya adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya kecuali kalau makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. (QS  Al An’am: 145)

Namun pandangan mazhab Al Malikiyah agak sedikit berbeda. Mereka menganggap ‘ain tubuh babi itu tidak najis lantaran mereka berpegang pada prinsip bahwa hukum asal semua hewan itu suci. ( Asy Syahush Shaghir jilid 1 halaman 43 )

Begitu juga dengan ludahnya dalam pandangan mereka bukan najis. ( Al Kharsyi jilid 1 halaman 119 )

Kulit Babi

Para ulama sepakat bahwa hukum kulit babi yang mati tetap najis meski pun sudah mengalami penyamakan.  Sementara hewan-hewan lain yang mati menjadi bangkai apabila kulitnya disamak hukumnya menjadi suci kembali. Dan mazhab Al Malikiyah yang tidak menganggap babi yang hidup itu najis ketika bicara tentang kulit babi yang sudah mati mereka mengatakan hukumnya tetap najis ( Al Majmu’ jilid 1 halaman 217 )

Imam al-Syafie , beliau berpendapat bahawa ianya adalah najis mughallazah yang sama sifat kenajisannya dengan anjing yang memerlukan tujuh kali basuhan, dan sekali basuhan dengan air tanah (al-Sya'rani, al-Mizan al-Kubra, Beirut : Dar al-Kutub al-'Ilmiah, Cetakan Pertama, 1998M, jil. 1, m.s. 138).

Pendapat inilah yang menjadi pegangan majoriti pengikut mazhab Syafie

Pandangan Kedoktoran Tentang Babi

1. Babi mengandung Belerang dengan Kadar Tinggi
Belerang pada babi sangat tinggi. Saat kita bersama babi, belerang ikut masuk ke dalam tubuh dan terserap bercamput zat-zat lainnya. Belerang memiliki efek negatif untuk tubuh. Iaitu: menimbulkan penyakit infeksi persendian di mana belerang menumpuk di tulang rawan, otot dan saraf, mempercepat pengapuran, dan hernia.

2. Babi mengandung Hormon Pertumbuhan Dalam Jumlah Besar
Hormon pertumbuhan pada daging babi membuat pertambahan jaringan lemak pada tubuh manusia. Jaringan tubuh menjadi bengkak penuh lemak. Orang yang sering memakan daging babi akan menderita kegemukan. Proses penimbunan lemak mempengaruhi pertumbuhan tulang pada hidung, rahang, tulang muka, tangan dan kaki, secara tidak normal. Hal ini akan meningkat menjadi kanker pada tubuh.

3. Babi menyebabkan Penyakit Kulit
Babi mengandung dua zat berbahaya yaitu "histamin" dan "imtidazol". Kedua zat ini menyebabkan gatal-gatal pada tubuh, melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit menular: eksem, dermatitis, dan neurodermatitis. Penyakit lain yang mudah menyerang tubuh karena zat-zat ini adalah: bisul, radang usus buntu, penyakit kantung empedu, infeksi pembuluh darah nadi.

4. Babi adalah Penyebar Cacing Trichina
Cacing bebahaya yang menyebar dalam tubuh sangat mengerikan. Cacing ini tinggal di jaringan otot rahang, lidah, leher, tenggorokan, dan dada. Otot-otot tersebut tersumbat dan menjadi lumpuh. Lebih parah lagi karena penyumbatan pembuluh darah balik, meningitis dan infeksi otak. Penyakit yang disebabkan cacing Trichina tidak ada obatnya.

5. Babi mengandung Lemak Berlebih dan Zat Beracun
Lemak pada babi sangatlah banyak. Lemak tersebut masuk ke dalam peredaran darah dan mengakibatkan pengerasan pembuluh nadi, mempercepat tekanan darah dan penyakit jantung. Ada racun ajaib mengerikan bernama "Sutoxin" yang menyebabkan getah bening bengkak. Jika pada tahap pembengkakan serius maka sakit yang luar biasa akan diderita

Bab anjing

HARAMNYA ANJING

Rasulullah dalam hadis telah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ اَلسِّبَاعِ, فَأَكَلَهُ حَرَامٌ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Setiap binatang buas yang mempunyai gigi taring adalah haram dimakan." (HR. Muslim)

يرى جمهور الفقهاء حرمة أكل لحم كل ذي ناب يفترس به ، سواء أكانت أهلية كالكلب والسنور الأهلي ، أم وحشية كالأسد والذئب .
استدلوا لذلك بحديث أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : كل ذي ناب من السباع فأكله حرام
وللمالكية في أكل لحم الكلب قولان : الحرمة ، والكراهة ، وصحح ابن عبد البر التحريم ، قال الحطاب ولم أر في المذهب من نقل إباحة أكل الكلاب

"ijmak Ulama (Hanafiyyah, Hanabilah, Syafi’iyyah dan pendapat terkuat pada Malikiyyah) menilai haiwan yang memiliki taring untuk memburu mangsanya adalah haram baik haiwan tersebut peliharaan seperti anjing, kucing ataupun liar seprti harimau dan serigala. Pernyataan diatas berdasarkan hadis nabi "Setiap haiwan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram.”  (HR. Muslim)

Namun dikalangan Malikiyyah terdapat pendapat yang membolehkan daging anjing. Al-Khotthoob berkata "Aku tidak melihat dalam sebuah madzhab ada ulama yang membolehkan memakan daging anjing.” (Kitab Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah juz 35 hlm 131)

Menurut Ilmu Kedoktoran

Dalam tubuh anjing, mengandung banyak sekali kuman yg boleh mematikan manusia terutama pada liurnya. Seorang doktor pernah melakukan penelitian kenapa Anjing diharamkan oleh Allah, lalu dia melakukan percubaan dengan menempelkan sapu tangan ke tubuh seekor anjing, setelah dilihat menggunakan mikroskop, ternyata di sapu tangan itu mengandung banyak sekali kuman yang sangat berbahaya. Lalu dia mencuba menghilangkan kuman itu dengan mencucinya menggunakan sabun, tetapi kuman itu masih ada, tetapi setelah sapu tangan itu dicuci dengan tanah sesuai yang diajarkan Rasulullah, ternyata kuman itu hilang, itulah sebabnya mengapa jika menyentuh anjing kita harus mencucinya dengan tanah. { Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Sucinya wadah kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali." Dan menurut riwayat Ahmad dan Muslim disebutkan salahsatunya dengan tanah." (HR Muslim 279, 91,Ahmad 2/427) }

Memelihara Anjing

memelihara anjing tanpa satu keperluan, seperti menjaga rumah, kebun, haiwan ternak dan berburu haram.

Hal ini dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ

“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim). ‘Abdullah mengatakan bahwa Abu Hurairah juga mengatakan, “Atau anjing untuk menjaga tanaman.”

Juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam :

أَيُّمَا أَهْلِ دَارٍ اتَّخَذُوا كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَائِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ

“Rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim).

Demikian juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطٌ إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ أَوْ مَاشِيَةٍ

“Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan Shalehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud), selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.”

Ibnu Sirin dan Abu Shaleh mengatakan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

إِلاَّ كَلْبَ غَنَمٍ أَوْ حَرْثٍ أَوْ صَيْدٍ

“Selain anjing untuk menjaga hewan ternak, menjaga tanaman atau untuk berburu.”

Abu Hazim mengatakan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَلْبَ صَيْدٍ أََوْ مَاشِيَةٍ

”Selain anjing untuk berburu atau anjing untuk menjaga hewan ternak.” (HR. Bukhari)

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِى نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ

“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim: 23 Kitab Al Masaqoh).

iman An-Nawawi memandang haramnya memelihara anjing dalam kitab Riyadh ash-Shalihin, bab Haramnya Memelihara Anjing Selain Untuk Berburu, Menjaga Haiwan Ternak atau Menjaga Tanaman. (lihat Bahjah anNazhirin 3/187)

Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin mengatakan, “Adapun memelihara anjing dihukumi haram bahkan perbuatan semacam ini termasuk dosa besar -Wal ‘iyadzu billah-. Karena seseorang yang memelihara anjing selain anjing yang dikecualikan (sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits di atas, ), maka akan berkurang pahalanya dalam setiap harinya sebanyak 2 qiroth (satu qiroth = sebesar gunung Uhud).” (Syarh Riyadhus Shalihin)

Najisnya Air Liur Anjing

Air liur anjing adalah najis berdasarkan hadis Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwassanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda,

إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ

Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian, maka buanglah lalu cucilah 7 kali. (HR Bukhari no 418, Muslim no. 422).

Didalam riwayat lainnya:

طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,`Sucinya wadah kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali, salahsatunya dengan tanah.” (HR. Muslim 420 dan Ahmad 2/427)

Seluruh ulama sepakat bahwa air liur anjing itu najis, bahkan sebagian ulama memandang taraf adalah najis yang berat (mughallazhah). Sebab untuk mensucikannya harus dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan menggunakan tanah. Siapa yang menentang hukum ini, maka dia telah menentang Allah dan rasul-Nya. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan kenajisan air liur anjing itu.

Prof. Thabaroh dalam kitab Ruuh ad-Din al-Islaami menyatakan: “Diantara hukum islam dalam perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mukjizat ilmiyah yang dimiliki islam yang mendahului kedokteran modern. Dimana kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, Karena anjing mengandung cacing pita yang menularkannya kepada manusai dan menjadi sebab manusai menderita penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan. Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehinga wajib menjauhkanya dari semua yang memiliki hubungan dengan makanan dan minuman manusia. ( Taudhih al-Ahkam, Syeikh Ali Basaam, 1/137 )

Hukum Jual Beli Anjing.

Tidak diperbolehkan menjual anjing dan hasil penjualannya pun tidak halal, baik itu anjing penjaga, anjing untuk berburu atau lainnya. ( Fatwaa Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertanyaan ke-1 dari Fatwa Nomor 6554 )

hadis yang diriwayatkan Abu Mas’ud radhiallahu ‘anhu beliau berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan upah dukun.”  ( Diriwayatkan oleh Imam, Ahmad 4/118-119, 120, Al-Bukhari 7/28 dan Muslim no. 1567. )

Thursday 24 April 2014

Membongkar kejahilan golongan anti hadis bab 2

Saudara farouk

Hasrizal juga mengatakan yang Rashad Khalifa menerima fahaman anti hadis kerana tak dapat menerima pemujian Nabi yang keterlaluan yang disaksikannya dalam keluarganya yang mempunyai tarikat mereka sendiri.

Mungkin dakwaan ini benar tapi dari mana datangnya pemujian Nabi yang keterlaluan ini? Sudah tentu bukan dari Al-Quran yang menekankan Nabi hanyalah manusia biasa yang mendapat wahyu (18/110) dan membuat kesalahan (contohnya 9/43, 33/37, 66/1).

Sebaliknya, kita perlu melihat kepada sesetengah hadis yang menjulang Nabi kepada status yang seakan-akan rakan kongsi Tuhan dalam memyelamatkan manusia ke syurga. Hadis memberi Nabi kuasa syafaat yang dapat mengatasi keputusan Tuhan sendiri.

Ulasan admin

Memang benar nabi manusia biasa dan bukan malaikat

Ia adalah sanggahan Allah ke atas orang musyrik yang heran dengan kelebihan pada nabi

Al-furqan 25

وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Dan mereka berkata lagi: "Al-Quran itu adalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala, yang diminta oleh Muhammad supaya dituliskan, kemudian perkara yang ditulis itu dibacakan kepadanya pagi dan petang (untuk dihafaznya)".

Al-furqan 7

وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا

Dan mereka pula berkata: "Mengapa Rasul ini makan minum dan berjalan di pasar-pasar (seperti manusia yang lain)? Sepatutnya diturunkan malaikat kepadanya, supaya malaikat itu turut memberi peringatan dan amaran bersama-sama dengannya (sebagai saksi yang membenarkannya).

Tetapi nabi adalah manusia istimewa yang sentiasa dibawah naungan Allah

At-taubah 43

عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ

Allah memaafkanmu (wahai Muhammad), mengapa engkau izinkan mereka (tidak turut berperang) sebelum nyata bagimu orang-orang yang benar dan (sebelum) engkau mengetahui orang-orang yang berdusta?

An-najm 2-4

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ

Rakan kamu (Nabi Muhammad yang kamu tuduh dengan berbagai tuduhan itu), tidaklah ia menyeleweng (dari jalan yang benar), dan ia pula tidak sesat (dengan kepercayaan yang salah).

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

Dan ia tidak memperkatakan (sesuatu yang berhubung dengan ugama Islam) menurut kemahuan dan pendapatnya sendiri.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Segala yang diperkatakannya itu (sama ada Al-Quran atau hadis) tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.

Malah begitu banyak pujian yang diberikan oleh Allah kepada nabi

Al-ahzab 56

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya.

Al-qalam 4

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan bahawa sesungguhnya engkau ( wahai muhammad ) mempunyai akhlak yang amat mulia.

Sunday 20 April 2014

Membongkar kejahilan golongan anti hadis

En. Rozaimi:   Saya tidak pasti dari mana saudara Farouk dapat keputusan yang ekstrem begini. Bukankah al-Quran sendiri menceritakan bahawa syafaat tidak dibenarkan melainkan kepada sesiapa yang diredhai Allah? [Lihat Surah al-Anbiya’: 28] Ini bermakna syafaat sabit dengan redha Allah.

Saya menjawab: Tapi Al-Quran sendiri mengatakan yang pada hari itu tiada syafaat langsung. Tiga kali fakta ini ditekankan (2/48, 2/123 and 2/254). Jadi adakah Tuan mengatakan yang Al-Quran ada percanggahan?

http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-3/

Ulasan admin

Kenyataan saudara farouk ini adalah satu kejahilan dan salah dalam tafsir serta memahami alquran yang amat jelas sekali

Inilah akibat mengabaikan tentang tugasan yang diberi oleh Allah kepada nabi untuk menjelakan al-quran ( as-sunnah )

Untuk hal ini kajian lanjut ke atas alquran perlu dilakukan dan ini memerlukan ilmu ( tafsir dll )

Sebenarnya 3 ayat yang dibawakan oleh saudara farouk 2/48, 2/123 and 2/254 adalah penafian Allah ke atas syafaat syirik yang disangka oleh orang kafir dan penzalim

Sebagai contoh ini adalah terjemahan, tafsir dan azbabun nuzul ayat 48 surah al-baqarah dari department indonesia

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan akan ditolong.(QS. 2:48)

Allah memperingatkan kepada Bani Israel yang ada pada waktu turunnya ayat-ayat ini, agar mereka kembali ke jalan yang benar, yaitu mengikuti agama Allah, yang telah disempurnakan dengan wahyu-wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan jalan itulah mereka dapat menjaga diri mereka dari azab Hari Kiamat yang tak akan dapat dibendung oleh siapa pun juga, tak seorang pun dapat menyelamatkan diri dari pada-Nya kecuali orang-orang yang beriman dan bertakwa serta mengikuti syariat dan petunjuk-petunjuk-Nya.
Allah swt, menjelaskan bahwa pada Han Kiamat itu nanti tak seorang pun dapat memberikan pertolongan kepada orang lain dari azab-Nya dan setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing. Orang tak dapat pula turut memikul dosa orang lain, walaupun ia bersedia.
Dalam hubungan ini Allah swt. berfirman.

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ
Artinya:
Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain . (Q.S Al An'am: 164)
Dan Firman-Nya yang lain:

وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُربَى
Artinya:
Jika seorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya sendiri. (Q.S Fatir: 18)
\P Dalam firman-Nya juga:

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37)
Artinya:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya, setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Q.S 'Abasa: 34-37)

Mungkin golongan anti hadis akan menyatakan ini adalah "pendapat ulama"

malang apa yang mereka tolak ini adalah hujah sebenarnya

Kerana tafsiran itu disokong kukuh oleh dua ayat dibawah

Yunus

[18]
Dan mereka menyembah yang lain dari Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka dan tidak dapat mendatangkan manfaat kepada mereka dan mereka pula berkata: “Mereka (yang kami sembah itu) ialah pemberi-pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Adakah kamu hendak memberitahu kepada Allah akan apa yang Ia tidak mengetahui adanya di langit dan di bumi (padahal Allah mengetahui segala-galanya)? Maha Suci Allah dan tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan.”

Ghaffir

[18]Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya.

Tetapi golongan anti hadis membuat tafsiran dan andaian semata mata berdasarkan logik yang lemah

Maka ketiga ayat itu tiada kaitan langung dengan

hadis-hadis yang menerangkan kebolehan nabi memberi syafaat kepada umatnya di Hari Akhirat kelak, ia sebenarnya adalah dengan izin Allah.

Selain surah al-anbiya ayat 28 ayat ini juga menyokong kukuh hadis ini

Al-baqarah ayat 255

..... Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya ......

Saturday 19 April 2014

Aswj vs anti hadis ( terbaru )

Debat antara aswj dan golongan anti hadis

Semuanya bermula dari ceramah ustaz hazrizal

https://m.youtube.com/watch?v=RFMhdTDg0hM&feature=youtube_gdata_player

Dijawap oleh saudara farouk a peru

http://www.themalaysianinsider.com/rencana/article/respons-kepada-hasrizal-abdul-jamil-isu-anti-hadith-farouk-a-peru

Jawapan balas ustaz hazrizal dan ustaz rozaimi ramle

http://saifulislam.com/2014/03/maklum-balas-farouk-a-peru-kepada-artikel-saya

http://rozaimiramle.blogspot.com/2014/03/jawapan-kepada-kekeliruan-sebahagian.html?m=1

Saudara farouk menjawap semula

http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/13/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-1/

http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-2/

http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-3/

Ustaz rozaimi menjawap semula

http://rozaimiramle.blogspot.co.uk/2014/04/penilaian-terhadap-tulisan-saudara.html?m=1

==========

Al-Baqarah - ayat 111

"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata pula: "Tidak sekali-kali akan masuk Syurga melainkan orang-orang yang berugama Yahudi atau Nasrani". Yang demikian itu hanyalah angan-angan mereka sahaja. Katakanlah (wahai Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan yang (membuktikan kebenaran) apa yang kamu katakan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar"."

Alhamdulillah banyak persoalan dari golongan anti hadis yang telah dijawap oleh aswj

Apa pun admin berhasrat menjawap beberapa persoalan yang mungkin terlepas pandang oleh 2 orang ustaz ini

1. Dari link ini
http://www.themalaysianinsider.com/rencana/article/respons-kepada-hasrizal-abdul-jamil-isu-anti-hadith-farouk-a-peru

Saudara farouk berkata :

Sebenarnya dalam warisan tradisi ilmu Ahl As-Sunnah Wal-Jamaah (ASWJ) sendiri, amalan mempersoalkan dan malahan menolak hadis adalah perkara biasa.

Para ulama Wahabi umpamanya banyak dikritik oleh ulama ASWJ yang lain kerana menolak hadis-hadis yang sebelumnya dikatakan “sahih”. Jadi sebenarnya, dalam sejarah ASWJ sendiri ada gerakan anti hadis.

Jawapan admin :

Sebagaimana syiah maka golongan "quraniyun" juga terpaksa berpaut pada ulama aswj untuk membenarkan ajaran mereka

Mempersoal dan menolak adalah dua maksud yang berbeza

Dan menolak suatu hadis kerana ijtihad tapi mengakui alquran dan as-sunnah sebagai sumber hukum dengan menolak dan mempersoal dan menolak hadis secara total juga adalah berbeza

Tapi yang unik dalam aswj mereka saling melengkapi supaya alquran dan as-sunnah tetap menjadi sumber hukum yang utama

Saudara farouk berkata :

aliran fikrah pertama dalam Islam adalah kaum Muktazilah iaitu golongan yang mementingkan penggunaan akal. Mereka ini sangat mempersoalkan bacaan-bacaan literal Islam yang diutarakan oleh pentafsir-pentafsir ASWJ yang berasal daripada hadis.

Jawapan admin :

Bagi aswj muktazilah satu golongan yang terkeluar dari aswj.. Jadi hujah akal mereka juga tertolak

Saudara farouk berkata :

Kaum Muktazilah digelar “ahl al-kalam” yang boleh difahami sebagai orang-orang yang mengikut kitab Allah.

Quranis-quranis juga muncul pada abad 19 di India dan Mesir. Mereka ini tidak dirakamkan dalam sejarah sebagai orang yang membaca karya-karya orientalis.

Malahan mereka menggunakan hujah-hujah daripada Al-Quran sendiri untuk mempertahankan posisi-posisi mereka. Tidak ada quranis pada zaman itu yang menggunakan teori-teori Goldziher, Schact, Margoliuth dan sebagainya. Dakwaan Hasrizal tidak ada bukti sebenarnya.

Jawapan admin :

Kelompok Anti Hadith ada DUA :

1)  Anti hadith Dhaif saja, hadith Sahih dan Hasan mereka terima.

2) Anti semua hadith, tak kira hadith tu Sahih, Hasan, atau Dhaif.

Kelompok yang pertama adalah apa yang saudara farouk gelar sebagai ahlul-kalam

Manakala kelompok kedua adalah mereka yang berasal dari dr.goldhizer yang terdapat pada zaman ini

Bukti boleh dilihat pada hujah2 yang digunakan oleh anti hadis moden yang berasal dari buku2 orientalis yahudi ini

2. Di link
http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-2/

Saudara farouk berkata :

Maaf tapi kitab-kitab ini tidak wujud. Sarjana hadis ASWJ sendiri, Mustafa Azami telah mengesahkan maklumat ini dalam bukunya ‘Studies in Early Hadith Methodology’ di mana beliau mengaku yang kitab-kitab ‘hadis awal’ ini hanya wujud dalam tulisan kitab-kitab yang datang kemudian.

Jawapan admin :

Rujukan pada buku "Studies in Early Hadith Methodology" muka surat 73-75 menujukkan Mustafa Azami membahagikan kitab hadis kepada 3 era

- Buku kecil
- Buku
- Kitab hadis

Maksudnya sarjana hadis ini mengakui hadis telah dibukukan sejak zaman awal lagi

Saudara farouk berkata :

Jika Bani Umayyah memberi arahan ini, di manakan kitab-kitab tersebut? Mengapa ada jurang perbezaan yang agak besar wujud di antara pembukuan Al-Quran dan hadis. Mengapa Al-Quran yang dibukukan kononnya pada zaman Khalifah Uthman ibn Affan wujud sehingga hari ini tapi kitab-kitab hadis ‘awal’ tidak? Kalau hadis diberi penghormatan sama seperti Al-Quran maka hadis patutnya dikumpulkan dari awal dan kitab-kitab itu patut wujud sehingga hari ini. Bolehkah kita bayangkan yang Al-Quran ada edisi-edisi lama dan edisi baru yang menambah atau mengeluarkan ayat-ayat tertentu? Sudah tentu tidak. Ini .hanya berlaku dengan Bible saja.  Orang Islam begitu tekun menjaga isi Al-Quran dari dahulu sehingga sekarang.

Jawapan admin :

Apakah al Quran diturunkan sudah dalam bentuk bertulis? Kalau nabi sendiri yang menulisnya, mana bukti kitab yang ditulis oleh Muhammad saw? Mana ayat mengatakan bahawa nabi menulis Al quran dengan tangan  baginda sendiri? Kitab Al quran tertua di jumpai di dunia ialah kompilasi Uthman r.a yakni khalifah yang ketiga

http://www.islamicity.com/articles/articles.asp?ref=bb0601-2875

yang mana kalau diikutkan juga periwayat hadis-hadis. Macam mana boleh diterima al Quran dari uthman, tetapi di tolak hadis dari orang yang sama? tidakkah itu bercanggah.

Jadi kitab2 yang awal mungkin masih ada dan tiada tetapi bukan tidak wujud

Ini adalah salinan hadis tertua yang masih dalam simpanan

http://www.islamic-awareness.org/Hadith/hadith.html

Admin juga menyarankan saudara membaca keseluruhan buku sarjana hadis yang disanjung sebelum yang membuktikan as-sunnah itu wujud.

3. Di link
http://quranisnusantara.wordpress.com/2014/04/17/dialog-bersama-encik-rozaimi-bhg-3/

Saudara farouk berkata :

Maaf Tuan, tapi pada saya perkataan ‘aql’ itu perkataan yang relevant dalam hal ini. Adakah hadis ini datang dari Rasulullah? Al-Bukhari berfikir begitu. Jadi kalau Rasulullah menggunakan kalimah aql sudah tentu dia tahu yang Al-Quran mengkondem (condemns) orang yang tidak menggunakan aql (8/22 dan 7/179 umpamanya). Bahkan orang sebegini akan masuk neraka, kata Al-Quran (67/10)!

"sudah tentu dia tahu yang Al-Quran mengkondem (condemns) orang yang tidak menggunakan aql (8/22 dan 7/179 umpamanya)."

Jawapan admin :

Terjemahan sheikh abdullah bismeih

Al-araf

[179]
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai

Al-anfal

[20]
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berpaling daripadanya, sedang kamu mendengar (Al-Quran yang mewajibkan taatnya).
[21]
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (kafir dan munafik) yang berkata: “Kami dengar”, padahal mereka tidak mendengar (tidak mahu menerima dan mematuhinya).
[22]
Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatupun (dengan akal fikirannya).
[23]
Dan kalaulah Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentulah Ia menjadikan mereka dapat mendengar; dan kalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar juga (dengan keadaan yang demikian), nescaya mereka tidak menerimanya sambil memalingkan diri.
[24]
Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna; dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah berkuasa mengubah atau menyekat di antara seseorang itu dengan (pekerjaan) hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.

Konteks ayat adalah penggunaan akal dalam batasan wahyu

Dan Allah juga berfirman tentang keterbatasan akal manusia

Al-israk

[85]
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakan: “Roh itu dari perkara urusan Tuhanku; dan kamu tidak diberikan ilmu pengetahuan melainkan sedikit sahaja”.

Maka disebabkan itu lah kite perlu ada panduan hadis yang menjelaskan alquran supaya tidak tersasar keluar dari landasan

Saudara farouk berkata :

Tapi Al-Quran sendiri mengatakan yang pada hari itu tiada syafaat langsung. Tiga kali fakta ini ditekankan (2/48, 2/123 and 2/254).

Jawapan admin :

Bukankah al-Quran sendiri menceritakan bahawa syafaat tidak dibenarkan melainkan kepada sesiapa yang diredhai Allah? [Lihat Surah al-Anbiya’: 28] Ini bermakna syafaat sabit dengan redha Allah.

Jadi apakah saudara farouk bersetuju percanggahan wujud????

Penjelasan

Untuk hal ini kajian lanjut ke atas alquran perlu dilakukan dan ini memerlukan ilmu ( tafsir dll )

Sebenarnya 3 ayat yang dibawakan oleh saudara farouk 2/48, 2/123 and 2/254 adalah penafian Allah ke atas syafaat syirik yang disangka oleh orang kafir dan penzalim

Yunus

[18]
Dan mereka menyembah yang lain dari Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan mudarat kepada mereka dan tidak dapat mendatangkan manfaat kepada mereka dan mereka pula berkata: “Mereka (yang kami sembah itu) ialah pemberi-pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Adakah kamu hendak memberitahu kepada Allah akan apa yang Ia tidak mengetahui adanya di langit dan di bumi (padahal Allah mengetahui segala-galanya)? Maha Suci Allah dan tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan.”

Ghaffir

[18]Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya.

Dan secara berasingan hadis-hadis yang menerangkan kebolehan nabi memberi syafaat kepada umatnya di Hari Akhirat kelak, ia sebenarnya adalah dengan izin Allah.

Selain surah al-anbiya ayat 28 ayat ini juga menyokong kukuh hadis ini

Al-baqarah ayat 255

..... Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya ......